BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengajiran merupakan suatu langkah lanjutan dalam pembukaan lahan pada suatu areal yang akan diusahakan/ ditanam dengan tanaman perkebunan/kehutanan. Dengan adanya pengajiran maka akan diperolah barisan tanaman lurus pada lahan-lahan datar atau agak miring dan atau barisan kontuur pada lahan yang bergelombang.
Dalam pengajiran terdapat banyak cara dan teknik berdasarkan jenis komoditi yang akan ditanam dan jarak tanam tertentu. Pengajiran dilakukan setelah pembukaan tanah selesai. Setelah ditentukan kerapatan tanaman untuk satu hektar dan ditentukan jarak tanamnya, pengajiran kemudian dilaksanakan.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan paraktikum ini adalah untuk memperoleh pertanaman yang lurus/ teratur letaknya dari berbagai sudutbaik pada lahan datar maupun agak miring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susunan penanaman dan jarak tanam akan menentukan kerapatan tanaman. Kerapatan tanaman merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami. Susunan penanaman dapat berbentuk bujur sangkar, jajaran genjang atau segitiga sama sisi. Pengajiran perlu dilakukan dalam penanaman tanaman perkebunan, dalam pengajiran ajir induk tidak boleh dicabut sebelum pembuatan lubang dan pengajiran kedua selesai. Jarak ajir induk merupakan kelipatan jarak tanamnya dan disesuaikan dengan ukuran yang telah dibuat. Ajir induk sangat penting untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat.
Dalam pelaksanaan penanaman tanaman perkebunan diperlukan berbagai langkah yang dilakukan secara sistematis mulai dari pembukaan lahan sampai dengan penanaman. Lahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi : (a) pembabatan semak belukar, (b) penebangan pohon, (c) perecanaan dan pemangkasan, (d) pendongkelan akar kayu, (e) penumpukan dan pembersihan. Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blok-blok, penataan jalan-jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan. Pada areal lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 5 diperlukan pembuatan teras/petakan dengan sistem kontur dan kemiringan ke dalam sekitar 15 Hal ini dimaksudkan untuk menghambat kemungkinan terjadi erosi oleh air hujan. Lebar teras berkisar antara 1,25 sampai 1,50 cm, tergantung pada derajat kemiringan lahan. Untuk setiap 6 - 10 pohon (tergantung derajat kemiringan tanah) dibuat benteng/piket dengan tujuan mencegah erosi pada permukaan petakan.
Pengajiran Pada dasarnya pemancangan air adalah untuk menerai tempat lubang tanaman dengan ketentuan jarak tanaman sebagai berikut :
2. Pada areal lahan yang relatif datar / landai (kemiringan antara 0 0 - 80 ) jarakntanam adalah 7 m x 3 m (= 476 lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti arah Timur - Barat berjarak 7 m dan arah Utara - Selatan berjarak 3 m
3. Cara Pengajiran pada Lahan Datar Pada areal lahan bergelombang atau berbukit (kemiringan 8% - 15%) jarak tanam 8 m x 2, 5 m (=500 lubang/ha) pada teras-teras yang diatur bersambung setiap 1,25 m (penanaman secara kontur), Bahan ajir dapat menggunakan potongan bambu tipis dengan ukuran 20 cm - 30 cm. Pada setiap titik pemancangan ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman.
BAB III
METODELOGI
3.1. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktilkum ini antaralain meteran, kompas, teropong BTM/theodolit, tali rapis, tali pancang, tongkat ajir indik, tongkat ajir biasa dan cat warna merah.
3.2. Cara kerja/Pelaksanaan Kegiatan
Cara pengajiran untuk tanaman kakao dengan munggunakan sistem jarak tanam pagar dengan jarak tanam 3m x 3m.
1. Pembuatan ajir induk (dengan menggunakan BTM/Theodolit)
• Tentukan arah Barat-Timur dan Utara –Selatan dan keduanya berpotongan tegak lurus
• Tentukan titik A untuk awal mulai pekerjaan, selanjutnya ukur AC =CD= 21 m pada arah BT, dan AG=GH=21 m menurut arah US
• Buat garis a dan b tegak lurus pada BT di C dan D demikian pula P dan Q tegak lurus pada US di G dan H
• Garis A memotong P dan Q di F dan I, sedangkan B di E dan J
• Secara sama dibuat petak-petak seperti ACFG, CDEF, GHIF, dan IFEJ bagi seluruh areal yang aka ditanami.
• Pembuatan petak selanjutnya tidak memerlukan BTM, cukup berpedoman pada ajir induk yang telah ada. Titik, A, B, C, D,E, F, G, H, I dan J disebut ajir induk atau ajir pokok dan dipasangi dengan ajir yang ukurannya lebih besar dan diberi cat warna yang mencolok.
2. Pembuatan petak sesuai dengan jarak tanam, contoh :ACFG
• Ukur menurut arah GF, jarak 3 m dengan titik F1,F2,F3 dan F4 demekian juga AC dengan titik A1,A2,A3, dan A4.
• Ukur menurut arah CF jarak 3 m dengan titik C1,C2,C3,C4 dan seterusnya demekian juga AG dengan titik G1,G2,G3,G4, dan seterusnya.
• Hubungkan dengan tali titik-titk A1 danF1,A2 dan F3,A4 danF4, keempat tali titik ditarik dengan kencang agar diperoleh garis yang lurus
• Hubungkan engan tali titik-tik G1 dan C1, tali G1 dan C1 ditarik dengan kencang. Tali G1 C1 akan memotong tali A1 F1.A2 F2,A3 F3, dan A4 F4 dan titik potong tersebut ditancapkan sebuah ajir.
• Tali bekas penghubung antara titik G1 dan C1 dipindahkan untuk menghubungkan titik G2 dan C2, yang juga kan memotong A1 F1, A2 F2, A3 F3 dan A4 F4 dengan cara sama pada setiap titik potong tersebut ditancapkan sebuah ajir
• Ulangi semua cara-cara tersebut samapi sama petak terisi.
Ajir induk tidak boleh dicabut sebelum pembuatan lubang dan pengajiran kedua selesai. Jarak ajir induk merupakan kelipatan jarak tanamnya dan disesuaikan dengan ketajaman mata si pelaksana. Ajir induk sangat penting untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai ditanam.
Pengajiran sebaiknya dimulai di tenga-tengah dan dibagian kebun yang tertinggi, sehinga bila ada kesalahn atau kurang tepat dalam pengukuran dihilangkan di tepi dan batas-batas kebun, sugai dan jalan.
Dalam pengajiran diperlukan suatu titk yang kompak, dan jumlahnya tidak melebihi 5 orang setiap timnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini setelah dilakukan pembukaan areal tanaman, kami melakukan pembuatan ajir tanaman, dimana tujuan kami membuat ajir yaitu supaya jarak tanaman antar baris lurus dan tanaman pada saat tumbuh pertumbuhannya juga tumbuh tegak dan tinggi. maka dari ini bekitu penting dari pembuatan ajir dalam budidaya tanaman perkebunan.
Pengajiran yang kami laksanakan pada praktikum ini. merupakan pengajiran pada lahan datar dan miring, pada saat pembuatan ajir kami mengalami kesulitan karena lahan kami bersifat bergelombang dan pengajiran yang kami lakukan sesuai dengan jarak tanam kami, jarak tanaman kami adalah 3 m x 3m. Dimana kita ketahui bahwa sistem jarak tanam sangat menntukan kerapatan tanaman, dan juga berpengarugh terhadap hasil produksi tanaman itu sendiri. Oleh sebab itu kami melakukan jarak tanam sesuai dengan letak topografi tanah kami. Menurut literatur yang pernah kami baca pola tanam ada tika macam yaitu bujur sangkar, jajaran genjang atau segitiga sama sisi.
Jarak ajir induk merupakan kelipatan jarak tanamnya dan disesuaikan dengan ukuran yang telah dibuat. Ajir induk sangat penting untuk meluruskan kembali setelah lubang selesai dibuat.Pengajiran sebaiknya dimulai ditengah-tengah dan dibagian kebun yang tertinggi, sehingga bila ada kesalahan atau kurang tepat dalam pengukuran dihilangkan di tepi batas-batas kebun, sungai dan jalan. Tujuan dari pengajiran adalah untuk memperoleh pertanaman yang lurus/teratur letaknya dari berbagai sudut baik pada lahan datar maupun lahan agak miring.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka kami dapat menarik kesimpulan pengajiran sangat perlu dilakukan karena untuk melihat jarak tanam antar baris yang lurus dan memiliki tanaman uang tumbuh dengan tegak, bisanya pegajiran dilakuakn sebelum dilakuakn penanaman dimulai dan pengajiran dilakukan pada saat budidaya tanaman perkebunan.
DAFTAR PUSTAKA
Danarti. 2007. Budidaya kopi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hasan. 2011. Budidaya tanaman coklat. http://groups.yahoo.com/group/agromania/. Download 21 mei 2011.
Maharani, V. 2007. Budidaya tanaman karet. http//www.Pertanian@.Tanaman,karet.co.id, 21 mei 2011
Prasetyo, dkk. 2011. Penuntun praktikum Budidaya Tanaman Tahunan. Laboratorium Agronomi UNIB, Bengkulu.
Prasetyo, dkk. 1997. Bahan Kuliah Produksi Tanaman Perkebunan I. Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu.
Home » Unlabelled » LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI TEKNIK PEMBUATAN PENGAJIRAN TANAMAN PERKEBUNAN
Rabu, 09 November 2011
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI TEKNIK PEMBUATAN PENGAJIRAN TANAMAN PERKEBUNAN
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI TEKNIK PEMBUATAN PENGAJIRAN TANAMAN PERKEBUNAN
Reviewed by Robi Ari A
on Rabu, 09 November 2011
Rating: 4.5
0 comments:
Posting Komentar