Jumat, 17 Desember 2010

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR - DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PATOGEN TANAMAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengenal dan membedakan diantara kelompok pathogen tanaman dengan kelompok lainnya dari pengamatan koloni pada biakan dan pada tanda kerusakan.

1.2 Dasar Teori
Patogen adalah organism penyebab penyakit tanaman. Patogen (pathos = menderita + gen = asal-usul) merupakan agen yang menyebabkan penderitaan (sakit).
Pada waktu sekarang telah dikenal banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam organ tanaman. Kenyataan ini akan menyulitkan dalam mempelajari penyakit pada tanaman. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka diadakan klasifikasi penyakit tumbuhan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari penyakit tumbuhan menurut kepentingannya masing-masing. sampai sekarang kita telah mengenal berbagai kretaria yang digunakan untuk maksud tersebut. Dengan demikian klasifikasinya dapat digolongkan berdasarkan antara lain:
• Bagian-bagian tanaman yang terserang seperti penyakit akar penyakit buah penyakit batang, penyakit daun dan sebagainya
• Macamnya tanaman yang terserang seperti penyakit tanaman pangan, penyakit tanaman sayuran, penyakit tanaman bunga bungaan, penyakit tanaman hutan dan sebagainya.
• Tanda penyakit dan gejala penyakit yang disebabkannya seperti penyakit karat, gosong, luka api tepung, layu, bercak coklat, busuk buah dan sebagainya.
• Penyebaran patogen tumbuhan sebelum mengadakan infeksi di lapangan seperti penyakit yang ditularkan oleh tanah, air, serangga, biji dan sebagainya.
• Macamnya penyebab penyakit.
Yang akan dipakai dalam diktat ini ialah klasifikasi yang ke-4. Jika diadakan penggolongan berdasarkan penyebab penyakit, maka penggolongan selanjutnya adalah sebagai berikut:
• Penyakit yang menular yang disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus, mikoplasma dan sebagainya.
Penyakit yang tidak menular yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan zat hara tertentu, keracunan unsur kimia tertentu, kekurangan atau kelebihan air dalam tanah, kekurangan 02, C02 , cahaya, polusi udara atau air, pH tanah dan sebagainya.

1.2.1 Tumbuhan Parasit
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora.
Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama ini misalnya mistletoe. Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta), benalu, dan padma (Rafflesia).

1.2.2 Jamur (Fungi)
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

Jamur dibagi menjadi 6 divisi :
1 Myxomycotina (Jamur lendir)
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.
2 Oomycotina
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3 Zygomycotina
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
4 Ascomycotina
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
5 Basidiomycotina
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
6. Deuteromycotin
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.


LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim

1.2.3 Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Bakteri dibagi menjadi 2 subkingdom, yaitu Arkhaebakteria dan Eubakteria. Perbedaan antara subkingdom arhaebakteria dan eubakteria adalah komposisi RNA ribosomnya. Subkingdom eubakteria adalah seluruh anggota bakteri selai arkhaebakteria. Eubhakteria ini sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya.
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu transformasi , konjugasi dan transduksi.
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / silindris.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.



1.2.4 Virus
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Virus merupakan kesatuan ultramikroskopik yang terdiri dari satu atau dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks (coat protein atau kapsid).
Gejala penyakit yang disebabkan oleh virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala, ada virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari tidak berat sampai sangat berat. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga vektor golongan Aphid, leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan okulasi, penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan tanaman sehat.
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.







BAB II
METODOLOGI
2.1 Bahan dan Alat
2.1.1 Bahan
• Benalu (loranthus sp, Viscum sp.) yang masih melekat pada inangnya
• Tali putrid (Cuscuta sp, cassytha sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya
• Biakan jamur Deuteromycotina (Pestalosia sp., Fusarium sp., Pyrycularia sp.) dan bagian tanaman yang terserang
• Bagian tanaman yang terserang jamur asomycotina (Meliola, sp. Capnodium sp)
• Bagian tanaman yang terserang jamur basidiomycotina (Hemileia sp., puccinia sp)
• Biakan bakteri patogen (Erwinia caratovora, Pseudomonas solanacearum) dan bagian tanaman yang terserang
• Foto virus TMV, Kristal virus dan bagian tanaman terserang
2.1.2 alat
o Loup
o Mikroskop
o Jarum preparat
o Gelas obyek
o Gelas penutup
o Laktofenol
2.2 Cara kerja
a) Gambar dan beri keterangan biakan/koloni dan sediman bagian tanaman abnormal
b) Perhatikan dan catat ciri-ciri penting yang membedakan dari yang lainnya
c) Sebutkan taksonominya dan beri keterangan tentang hal-hal yang saudara anggap penting untuk diinformasikan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Benalu (Loranthus sp., viscum sp)







Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket. Persebaran tumbuhan ini terjadi dibantu unggas (ornithokori). Apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon yang sesuai, bijinya akan berkecambah dan benalu muda tumbuh.

Ciri-ciri benalu:
 Perdu yang bercabang banyak.
 Ranting dengan ruas yang membesar.
 Daun bertangkai pendek, eliptis sampai bentuk lanset, kadang-kadang bulat telur, gundul 3,5-17 kali 1,5-7 dengan ujung yang agak meruncing, serupa kulit, mengkilat. Karangan bunga berbunga 5-7, kebanyakan berdiri sendiri,
 Di ketiak, kadang-kadang dalam berkas pada ruas yang tua.
 Tangkai bunga pendek.
 Tabung kelopak elipsoid, panjang lingkaran 3 mm, pinggiran mahkota sangat pendek.
 Mahkota sebagai tunas dewasa 1-1,5 cm panjangnya separo bagian bawah melebar, di tengah dengan 6 sayap, di atas menyempit menjadi buluh sempit, berakhir ke dalam gada tumpul, kuning atau hijau kekuningan, coklat tua di atas sayap, kuning sampai merah pada ujung. Taju mahkota pada akhirnya melengkung jauh kembali dan terpuntir. Bagian yang bebas dari benang sari panjangnya 3-5 mm.
 Kepala putik bentuk gada. Buah bulat peluru, panjang 6 mm, akhirnya coklat violet tua.
 Tumbuh di atas berbagai jenis pohon (van Steenis, 1975). Benalu merupakan tumbuhan parasit yang menempel pada pohon sebagai inang. Tumbuh dari dataran menengah sampai pegunungan dari ketinggian 800-2300 meter di atas permukaan laut.
 Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat bulan April-Mei (Anonim, 1999). Bagian yang digunakan adalah daun atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan (Anonim, 1999).
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah.Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu. Benalu dapat tumbuh pada berbagai pohon inang, antara lain pada pohon teh, mangga, alpukat, langsat, sirsak, belimbing, rambutan dan lain sebagainya.
Benalu adalah sekelompok tumbuhan parasit yang banyak tersebar hampir di seluruh bagian wilayah Indonesia. Tidak kurang dari 160 jenis benalu dapat ditemukan di Indonesia. Dalam pengobatan tradisional Indonesia, benalu banyak digunakan antara lain sebagai anti hipertensi, anti malaria, anti diare, anti tusiva, diuretika, analgetika, anti fertilitas dan yang paling menarik perhatian, benalu juga diperkirakan mempunyai khasiat anti kanker. Kandungan kimia benalu belum banyak diungkapkan. Beberapa penelitian berhasil mengidentifikasikan adanya beberapa senyawa alkaloida, glikosida, flavonoida, triterpen, dan asam-asam fenolat pada ekstrak batang dan daun benalu. Dari beberapa hasil penelitian terungkap bahwa ekstrak batang dan daun beberapa jenis benalu ternyata memiliki aktifitas biologis yang cukup tinggi. Ekstrak benalu juga terbukti memiliki daya antioksidan, suatu aktifitas yang berperan dalam pengobatan kanker. Uji toksisitas terhadap benalu relatif tidak toksik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa benalu mempunyai prospek yang cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Namun demikian masih harus dilakukan banyak penelitian untuk benalu, termasuk khasiat spesifiknya sebagai obat kanker.
 Tali putrid (Cuscuta sp., cassytha sp sp)









Klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Sprematophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Cassytha
Species : Cassytha filiformis L
Ciri-ciri tali putri:
Terna parasit yang tersebar di daerah tropis, tumbuh merambat dam membelit pada bagian atas dari tanaman lain.
Tumbuhnya tidak teratur. Batang bulat halus seperti benang, lemas, bercabang, panjang 3–8 m, diameter kurang dari 0,5 mm, warna coklat muda kekuningan melekat pada tanaman lain dengan alat penghisap.
Daun berupa sisik kecil. Bunga kecil, warna putih kekuningan, berkelamin dua, panjang lebih kurang 2 mm, berkumpul dalam bulir, panjang 2–5 cm. Buah bulat, berdaging, diameter 7 mm.
Sifatnya manis, agak pahit, sejuk dan beracun. Herba ini masuk meridian hati dan ginjal. Khasiatnya penurun panas, antiradang, peluruh kencing, pembersih darah (depuratif), menghentikan perdarahan (hemostatik), dan obat cacing (antelmintik).

 Jamur Fusarium






Klasifikasi:
Kingdom : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Sordariomycetes
Order : Hypocreales
Family : Nectriaceae
Genus : Fusarium
Fusarium adalah suatu jamur berserabut didistribusikan secara luas pada tanaman dan di dalam tanah. Hal ini ditemukan dalam mycoflora normal komoditas, seperti beras, kacang, kedelai, dan tanaman lain. Sementara sebagian besar spesies yang lebih umum di daerah tropis dan subtropis, beberapa tinggal di tanah di daerah beriklim dingin. Beberapa spesies Fusarium memiliki negara teleomorphic .
Selain sebagai tanaman Common patogen, Fusarium spp. adalah agen penyebab yang dangkal dan infeksi sistemik pada manusia. Infeksi akibat Fusarium spp. secara kolektif disebut sebagai fusariosis. Yang paling virulen Fusarium spp. adalah Fusarium solani. Trauma adalah faktor predisposisi utama untuk pengembangan infeksi kulit akibat strain Fusarium. Disebarluaskan infeksi oportunistik, di sisi lain, berkembang dalam host imunosupresi, terutama di neutropenic dan transplantasi pasien. Fusarium infeksi transplantasi organ padat berikut cenderung tetap lokal dan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang yang mengembangkan pada pasien dengan keganasan dan hematological transplantasi sumsum tulang pasien.
Fusarium spp. menghasilkan mycotoxins. Menelan butir terkontaminasi dengan racun-racun ini dapat menimbulkan gejala alergi atau karsinogenik dalam jangka panjang konsumsi. Fumonisins adalah mycotoxins dihasilkan oleh Fusarium moniliforme dan Fusarium proliferatum pada jagung. Mereka dapat menyebabkan kanker esofagus. Kelompok lain mycotoxins, zearalenones, mungkin juga diproduksi oleh beberapa Fusarium spp. tumbuh dalam butir. Studi pada pengurangan atau penghapusan terkontaminasi Fusarium mycotoxins dari komoditas pertanian dan makanan sedang berlangsung.
 Jamur trichoderma






Ciri-ciri trichoderma:
• Mikroparasitisme dimulai setelah hifa parasit membuat kontak fisik dengan hifa inang .Kontak tersebut melibatkan suatu mekanisme pengenalan antara mikroparasit dan jenis inang.
• Penetrasi dari miselia Trichoderma sp pada hifa inang yang rentan akan membentuk vakuola atau lubang-lubang sehingga hancur dan melebur,kemudian mikroparasit tersebut akan tumbuh di daerah pertumbuhan hifa inang patogen dan memproduksi antibiotik.
• Fungi (jamur) Trichoderma sp merupakan mikroorganisme yangdapat digunakan sebagai biokontrol terhadap jamur patogen. Mekanisme antagonis antara Trichoderma sp terhadap jamur patogen merupakan interaksi yang bersifat mikroparasitisme.
Mekanisme tersebut pada Trichoderma sp timbul karena kemampuannya menghasilkan β-1,3 glukonase,kitinase dan sellulase. Enzim-enzim tersebut secara aktif mendegradasi sel jamur lain yang sebagian besar tersusun dari bahan β-1,3 glukon(linomorin) dan kitin, sehingga mampu melakukan penetrasi kedalam hifa jamur lain.
 Bercak pada jeruk

Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
• Sejarah Singkat, Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.
• Syarat Tumbuh
1. Iklim; Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
2. Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
3. Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
4. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.Page 3
• Kudis, Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).
• Busuk buah, Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yang diserang adalah buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.



KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat maka kita dapat mengenal dan membedakan diantara kelompok pathogen dengan kelompoknya dan mengetahui klasifikasinya yaitu sebagai berikut:

Benalu
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Santalales
Famili : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Tali putrid (Cuscuta sp., cassytha sp sp)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Sprematophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Cassytha
Species : Cassytha filiformis L
Jamur Fusarium
Klasifikasi:
Kingdom : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Sordariomycetes
Order : Hypocreales
Family : Nectriaceae
Genus : Fusarium





Bercak pada jeruk
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.

Tanda kerusakan pada pathogen adalah:
Benalu
Tanaman inang yang ditenpati oleh benalu akan kelihatan kerdil, tanaman kurang sehat karena makanan atau unsur hara yang seharusnya untuk tanaman inang di makan oleh benalu/tanaman parasit
Tali Putri
Tanaman inang tidak terarur karena adanya taliputri yang menghambat pertumbuhan inangnya
Jamur Fusarium
Tanaman yang terkena jamur fusarium akan terlihat adanya gejala alergi atau karsinogenik dalam jangka panjang konsumsi.
 Jamur trichoderma
Penetrasi dari miselia Trichoderma sp pada hifa inang yang rentan akan membentuk vakuola atau lubang-lubang sehingga hancur dan melebur,kemudian mikroparasit tersebut akan tumbuh di daerah pertumbuhan hifa inang patogen dan memproduksi antibiotik.
 Bercak pada jeruk
 Kudis, Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
 Busuk buah, Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yang diserang adalah buah.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Jeruk. http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jeruk.pdf. (13 November 2009)
Anonim. 2008. Bakteri – Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya. http://www.Guru NgeBlog.html. (13 November 2009)
Anonim. 2008. Tali Putri. http//www.kultur jaringan.gmail/tali putri.(13 november 2009).
Jainul .2008. Klasifikasi Jamur. http://www.klasifikasi-jamur.html. (13 November 2009)
Purnomo, Bambang. 2009. Penuntun Praktikum daslintan. PS. Agroekotek. Faperta UNIB.

0 comments:

Posting Komentar