Senin, 30 Desember 2013

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA DASAR “CHI–SQUARE TEST (UJI X 2)”

PENDAHULUAN Dasar Teori Metode Chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai unrtuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai kemungkanan untuk menguji hipotesiss itu. Tujuan dari uji x2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai harapan atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan juga bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teorinya. Ukuran seberapa besar deviasinya dapat dituliskan dalam bentuk rumus sebagai berikut : OI = jumlah fenotip yang diamati pada fenotip ke – I Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis  = total dari semua kemungkinan nilai untuk keseluruhan fenotip. Chi-kuadrat adalah uji nyata apakah data yang diperoleh benar menyimpang dari nisbah yang diharapkan tidak secar kebetulan. Perbandingan yang diharapkan berdasarkan pemisahan allele secara bebas, pembuahan gamet secara rambang dan terjadi segregasi sempurna. Umpama dari sebuah persilangan antara tanaman tanaman kapri berbungaa merah ( dominant ) dan putih diperoleh 290 tanaman berbunga merah dan 110 tanaman berbunga putih pada populasi F2-nya. Sebelumnya menggunakan uji x2 pada data pengamatan acara 1, 2, 3 menggunakan contoh persilangan tanamaan tomat yang tinggi dengan yang pendek, maka F1 semunya tinggi dan F2 terdiri dari 102 tanaman tinggi dan 44 tanaman pendek. Apakah data F2 ini memenuhi nisbih 3:1?. Untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat menggunakan uji X2 yang perhitungannya seperti pada tabel. Nilai X2 adalah 2,0548, namun demikian apakah arti dari nilai X2 ini? Tentunya apabila jumlah pengamatan untuk tiap fenotip memiliki nisbih yang sama dengan harapannya atau nilai – nilai teorinya maka nilai X2 adalah 0. Jadi nilai x2 yang kecil menunjukkan data pengamatan dan teoritinya maka nilai X2 yang kecil menunjukkan data pengamatan dan teoritisnya sangat dekat dan sebaliknya apabila nilai X2 besar menunjukkan deviasi yang besar antara data pengamatan data yang diharapkan. Tabel 4.1 Perhitungan X2 Fenotipe Genotipe Oi Ei (Oi-Ei) (Oi–)2 Tinggi T- 102 109.5 -7.5 56,25 0,85137 Pendek Tt 44 36.5 7.5 56,25 1,5411 Total 146 146 Nilai 109,5 = 3/(3+1)*146 yang merupakan nilai harapan untuk fenotipe rendah adalah = 1/(3+1)*146 = 36,5 angkat N = 146 adalah dinyatakan sebagai Ei = N Nilai X2 = 3,841 terletak dibawah probabilitas 5 %. Seseorang akan mendapatkan nilai X2 = 3,841 karena kebetulannya, hanya kira-kira 5 % dari percobaan yang sama apabila hipotesisnya benar. Apabila X2 lebih besar dari 3,481 maka probabilitas deviasi terjadi karena kebetulan akan lebih kecil dari 5 %. Apabila hal ini yang diperoleh, maka hipotesis yang menyatakan bahwa data pengamatan dan data teoritis sama atau sesuai ditolak. Dalam contoh diatas X2 = 2,0548 ternyata lebih kecil dari 3,481. Kita dapat jelaskan bahwa deviasi yang terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data sesuai dengan nisbah 3 : 1. Nilai 3,481 berasal dari X2 (tabel chi-square), perhatikan nilai yang terletak dibagian atas dari tabel chi-square menunjukkan besarnya taraf uji dan disebelah kiri ke bawah menunjukkan degree of freedom atau derajad bebas (mulai dari 1, 2 …. Hingga 30). Derajat bebas dalam hal ini memiliki sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi satu. Pada contoh diatas jumlah kelas hanya dua (tinggi dan rendah), jadi db (derajad bebas) = 1. Dengan melihat titik potong pada baris db=1dan taraf 5% ditemukan nilai 3,481 yang merupakan nilai maksimum dari X2 yang dapat diterima bahwa deviasi terjadi karena kebetulan.(Wildan Yatim, 1996) Tujuan Pratikum  Menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau diharapkan.  Menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan tabel X2. BAHAN DAN METODE PRATIKUM Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:  Kacang buncis merah dan putih.  Kantong atau kotak.  Petridish. Cara kerja:  Mencampurkan 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih, aduk dan ditempatkan dalam satu kotak.  Mengambil sampel dari campuran diatas (1) sebanyak satu petridish penuh.  Memisahkan dan menghitung yang merah dan yang putih.  Mencatat data pada lembar kerja dan menghitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.  Melengkapi tabel lembar kerja dan menghitung X2. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang merah dan 200 kacang putih. Fenotipe Pengamatan (observasi =O) Harapan ( Expected = E ) Deviasi ( O – E ) ( O – E )2 ( O – E )2/ E Merah 91 86,25 4,5 16,0 0,1849 Putih 82 86,5 -4,5 16,0 0,1849 Total 173 173 0 0 0,3698 Kesimpulan : X2 hitung < X2 tabel 0,3698 < 3,841 Deviasi terjadi karena kebetulam belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori. Tabel 2. Perhitungan X2 untuk acara 2 ( mendel 1 ), 20 x. Fenotipe Pengamatan ( observasi = O) Harapan (Expected = E) Deviasi ( O – E ) ( O – E )2 ( O – E)2 / E Merah 13 3 / 4 x 20 = 15 -2 4 0,2666 Putih 7 1 / 4 x 20 = 5 2 4 0,2666 Selanjutnya file dapat didownload DISINI

0 comments:

Posting Komentar