Selasa, 05 Februari 2013

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KOSERVASI TANAH DAN AIR ACARA : Ke7 PREDIKSI TINGKAT BAHAYA EROSI

PENDAHULUAN Prediksi tingkat bahaya erosi merupakan suatu upaya untuk meperoleh gambaran besar erosi yanga akan terjadi baik secara potensial maupun aktual dan membandingkannya dengan erosi yang dapat dibiarkan atau erosi normal. Tujuan peramalan adalah untuk membuat klarifikasi lahan menurut tingkat dan bahaya erosinya dan sebagian dasar rencana usaha pengawetan tanah dan air. Peramalan bahaya erosi ada 3 tingkat, masing-masing : 1) Tinjau, 2) Tinjau mendalam (semi detail), 3) Detail. Pada tingkat tinjau, faktor yang dipertimbangkan adalah : iklim untuk menentukan indeks erosivitas hujan. Wilayah cakupan meliputi satuan lahan yang luas seperti satuan wilayah administrasi (propinsi), satuan wilayah pengembangan pertanian (WPP), satuan DAS (Daerah Aliran Sungai). Peramalan erosi untuk menetapkan besar erosi potensial yang besarnya setara dengan indeks erosivitas hujan dengan rumus : Ep = R………………………………………………7.1 Pada tingkat semi detail, faktor yang dipertimbangkan adalah : iklim, tanah, dan topograf untuk menetapkan indeks faktor hujan (R), tanah (K), panjang lereng dan kemiringan lereng (LS). Wilayah cakupan meliputi WPP,SKP (Satuan Kawasan Pengembangan), DAS. Pada tingkat semi detail peramalan besar erosi potensial (Ep) menggunakan rumus: Ep = RKLS………………………………………….7.2 Pada tingkat detail, faktor yang dipertimbangkan adalah : iklim, tanah, topografi, pengolahan tanaman, dan tindakan pengawetan tanah untuk menetapkan indeks faktor hujan (R) tanah (K), panjang lereng dan kemiringan lereng (LS), pengelolaan tanaman (C), dan pengawetan tanah (P). Wilayah cakupan meliputi WPP atau SKP, dan DAS. Peramalan bahaya erosi pada tingkat ini dilakukan pertama untuk menghitung besar erosi potensial (Ep) dengan rumus : Ep = RKLS…………………………………………7.3 Kemudian menghitung besar erosi aktual dengan rumus : Ea = EpCaPa………………………………………..7.4 Dan menetapkan besar erosi normal (En) berkisar 5-12,5 ton/ha/th Disamping itu ditunjukkan pula nisbah besar erosi normal dan erosi potensial merupakan nilai indeks erosi (NIE) dengan rumus : En/Ep = NIE………………………………………..7.5 Jika NIE > 1, berarti tanah tidak mengandung bahaya erosi, dan NIE <1 tanah mengandung bahaya erosi. Cara lain juga dapat ditunjukkan dengan membandingkan antara besar erosi normal (En) dengan erosi aktual (Ea). Jika En > Ea, berarti tanah tidak mengandung bahaya erosi, sebaliknya En < Ea, tanah mengandung bahaya erosi. Jadi usaha pengawetan tanah dan air hanya diperlukan untuk daerah NIE < atau En < Ea. Jika NIE < 1 atau En < Ea perlu dicarikan upaya untuk menurunkan indks faktor C dengan cara memperbaiki pengelolaan tanaman atau menurunkan indeks faktor P dengan cara memperbaiki usaha pengawetan tanah dan air. Praktikum acara 7 ini diprediksi bahaya erosi dilakukan pada tingkat detail dan asumsi besar erosi normal 12,5 ton/ha/th TUJUAN 1. Menghitung besar erosi potensial (Ep) 2. Menghitung besar erosi aktual (Ea) 3. Meramalkan tingkat bahaya erosi dari nilai NIE, atau membandingkan besar erosi normal (En) dengan erosi aktual (Ea) BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan adalah : data hasil analisis tanah yang diambil dari samle tanah daerah surve dan penelitian KTA (Tabel 7.1), kalkulator, kertas double folio atau kuarto, mistar dan pena tulis. Tabel 7.1 Tabel hasil analisis tanah dari daerah survei dan penelitian konservasi tanah dan air No R K LS Ca Pa Ep Ea En NIE X 10-2 Ton/ha/th 1 2980 012 1,24 0,2 0,1 12,5 2 3225 0,45 4,82 0,5 0,5 12,5 3 2650 0,17 8,96 0,2 0,5 12,5 4 2600 0,31 2,53 0,3 0,7 12,5 5 2740 0,27 0,17 0,08 0,4 12,5 6 2680 0,30 0,53 0,2 0,12 12,5 7 2910 0,29 5,68 0,5 0,6 12,5 8 2710 0,46 4,43 0,5 0,6 12,5 9 2510 0,29 0,20 0,05 0,3 12,5 10 2520 0,45 0,36 0,3 0,6 12,5 PROSEDUR KERJA 1. Memindahkan data dari tabel 7.1 ke lembar kerja 7 2. Menghitung erosi potensial Ep dengan rumus 3, catat hasilnya pada lembar kerja 7 kolom 7 3. Menghitung erosi aktual Ea dengan rumus 4, catat hasilnya di lembar kerja 7 kolom 8 4. Menghitung NIE x 10-2 masukan datanya pada lembar kerja 7 kolom 10 HASIL DAN PENGAMATAN Acara : Prediksi Tingkat Bahaya Erosi Tempat : Lab Ilmu Tanah Hari/tanggal : Rabu Desember 2008 Jam : 12 00 WIB Kelompok : Nama Paktikan : Yokananda Shodriansah No R K LS Ca Pa Ep Ea En NIE X 10-2 Ton/ha/th 1 2980 012 1,24 0,2 0,1 443,424 8,868 12,5 2,81 2 3225 0,45 4,82 0,5 0,5 6995,025 1748,756 12,5 0,17 3 2650 0,17 8,96 0,2 0,5 4036,48 403,65 12,5 5045600 4 2600 0,31 2,53 0,3 0,7 263918 42822,78 12,5 0,0047 5 2740 0,27 0,17 0,08 0,4 125,766 4,02452 12,5 9,93 6 2680 0,30 0,53 0,2 0,12 426,12 10,2268 12,5 2,93 7 2910 0,29 5,68 0,5 0,6 4793,352 1438,0056 12,5 0,26 8 2710 0,46 4,43 0,5 0,6 5522,438 1656,7314 12,5 0,22 9 2510 0,29 0,20 0,05 0,3 145,58 2,1837 12,5 8,58 10 2520 0,45 0,36 0,3 0,6 408,28 73,4904 12,5 510350 Perhitungan Untuk mencari Ep digunakan rumus : Ep = RKLS 1. Ep = 2980 x 0,12 x 1,24 = 443,424 2. Ep = 3225 x 0,45 x 4,82 = 6995,025 3. Ep = 2650 x 0,17 x 8,96 = 4036,48 4. Ep = 2600 x 0,31 x 2,53 = 263918 5. Ep = 2740 x 0,27 x 0,17 = 125,766 6. Ep = 2680 x 0,30 x 0,53 = 426,12 7. Ep = 2910 x 0,29 x 5,68 = 4793,352 8. Ep = 2710 x 0,46 x 4,43 = 5522,438 9. Ep = 2510 x 0,29 x 0,20 = 145,58 10. Ep = 2520 x 0,45 x 0,36 = 408,28 Untuk mencari Ea digunakan rumus :Ea = EpCaPa 1. Ea = 443,424 x 0,2 x 0,1 = 8,868 2. Ea = 6995,025 x 0,5 x 0,5 = 1748,7562 3. Ea = 4036,48 x 0,2 x 0,5 = 403,648 4. Ea = 263918 x 0,3 x 0,7 = 42822,78 5. Ea = 125.766 x 0,08 x 0,4 = 4,02452 6. Ea = 426,12 x 0,2 x 0,12 = 10,2268 7. Ea = 4793,353 x 0,5 x 0,6 = 1438,0056 8. Ea = 5522,438 x 0,5 x 0,6 = 1656,7314 9. Ea = 145,58 x 0,05 x 0,3 = 2,1837 10. Ea = 408,28 x 0,3 x 0,6 = 73,4904 Untuk mencari nilai NIE x 102 digunakan rumus : En/Ep x 100 1. En x 100 = 12,5/443,424 = 0,0281 x 100 = 2,81 Ep 2. En x 100 = 12,5/6995,025 = 0,0017 x 100 = 0,17 Ep 3. En x 100 = 12,5/4036,48 =50456 x 100 = 5045600 Ep 4. En x 100 = 12,5/263918 = 0,00004 x 100 = 0,004 Ep 5. En x 100 = 12,5/125,766 = 0,0993 x 100 = 9,93 Ep 6. En x 100 = 12,5/426,12 = 0,0293 x 100 = 2,93 Ep 7. En x 100 = 12,5/4793,352 = 0,0026 x 100 = 0,26 Ep 8. En x 100 = 12,5/5522,438 = 0,0022 x 100 = 0,22 Ep 9. En x 100 = 12,5/145,58 = 0,0858 x 100 = 8,58 Ep 10. En x 100 = 12,5/408,28 = 5103,5 x 100 = 510350 Ep PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang praktikan lakukan terhadap prediksi tingkat bahaya erosi, di dapatkan data seperti yang tertera pada table hasil lembar kerja yang tertera di atas. Prediksi tingkat bahaya erosi merupakan suatu upaya untuk meperoleh gambaran besar erosi yanga akan terjadi baik secara potensial maupun aktual dan membandingkannya dengan erosi yang dapat dibiarkan atau erosi normal. Tujuan peramalan adalah untuk membuat klarifikasi lahan menurut tingkat dan bahaya erosinya dan sebagian dasar rencana usaha pengawetan tanah dan air. Peramalan bahaya erosi ada 3 tingkat, masing-masing : 1) Tinjau, 2) Tinjau mendalam (semi detail), 3) Detail. Pada tingkat tinjau, faktor yang dipertimbangkan adalah : iklim untuk menentukan indeks erosivitas hujan. Wilayah cakupan meliputi satuan lahan yang luas seperti satuan wilayah administrasi (propinsi), satuan wilayah pengembangan pertanian (WPP), satuan DAS (Daerah Aliran Sungai).Dari perhitungan diatas maka dapat dibahas bahwa untuk mencari nilai Ep dapat menggunakan rumus Ep = RKLS, untuk mencari nilai Ea = EpCaPa, dan untuk mencari nilai NIE dapat menggunakan rumus En/Ep x 100. Nilai Ep terbesar adalah 6995,025 dan terendah adalah 125,766. sedangkan nilai Ea terbesar adalah 1748,7562 dan terendah adalah 2,1837. dan nilai NIE terbesar adalah 5045600 dan terendah adalah 0,004. Adapun peramalan tingkat bahaya erosi dengan menggunakan asumsi bahwa NIE> 1, berarti tanah tidak mengandung bahaya erosi, dan NIE< 1 tanah mengandung bahaya erosi maka dari tabel diatas terdapat 4 titik yang dapat mengandung bahaya erosi yaitu pada no 2, 4, 7, dan 8. Namun apabila menggunakan asumsi bahwa En>Ea berarti tanah tidak mengandung bahaya erosi dan sebaliknya EnEa berarti tanah tidak mengandung bahaya erosi dan sebaliknya En

1 comments: