Sabtu, 08 Januari 2011

laporan praktikum Fisiologi Tumbuhan Perkecambahan dalam terang dan gelap

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan :
Melihat pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji berkecambah.

II. BAHAN DAN ALAT

Bahan dan alat yang digunakan sbb;
Bahan- bahan:
Biji kacang hijau 10 biji.
Kecambah kacang hijau umur 1,2,3,4,5 hari yang ditumbuhkan ditempatkan gelap dan terang.
Alat- alat:
 Penggaris,
 Timbangan,
 Petridish, dan
 Alat tulis.






III. CARA KERJA

a) Mengambil 10 biji kering dan 10 biji kecambah dari tiap kelompok dan masing-masing ditimbang.
b) Untuk kecambah yang cukup besar kotiledonnya (bersama kulitnya) dipisahkan dan ditimbang sendiri.
c) Panjang masing-masing kecambah diukur dan diambil rata-ratanya.
d) Membuat grafik yang menunjukkan hubungan antara umur kecambah dan berat kecambah total, berat kotiladon dan panjang kecambah.


IV. TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan dan pertumbuhan pada suatu tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks antara tiga factor, yang meliputi factor intraseluler ( dari dalam sel), intraseluler dan lingkungan. Bentuk dan ukuran tumbuhan banyak ditentukan oleh factor herediritas. Gen berpangaruh pada setiap struktur tumbuhan dan juga terhadap perkembangannya. Factor heredisitas inilah yang merupakan factor intraseluler, sedangkan fakktor interseluler adalah hormone.
Ada beberapa macam hormone yang hampir semuanya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, dan masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda antara satu dengan yang lain. Selain hormone, lingkungan juga merupakan factor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuahan dan perkembangan tanaman. misalnya kelembaban uadara, air tanah dan mineral, suhu udara, dan cahaya ( moh. Amin . 1994 )
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersedian makanan. Ketersediaan makanan akan mempengaruhi penbelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun dan batang yang tumbuh ditempat gelap akan kelihatan kuning pucat atau yang disebut etiolasi
Kekurangan klorofil akan menyebabkan pengirangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, dan juga daun tumbuh tidak normal.
Walaupun jumlah cahaya kurang dari yang biasa diterima oleh tumbuhan, tetapi kenyataannya tumbuahan yang bersangkutan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini bapat terjadi bila transpirasi berjalan lebih lambat dari pada proses fotosintesis sehingga jaringan yang sedang tumbuh menerima air lebih banyak dan proses pembuatan makanan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian batang tumbuh dengan cepat dan daun melebar.
Pada tumbuhan yang sama, daun yang terlindung dan daun yang tidak terlindung dari sinar matahari akan menunjukan gejala yang berbeda. Daun yang tidak terlindung akan lebih banyak mengandung gula dan hanya sedikit mengandung air. Hal ini dapat terjadi karena daun di tempat yang tidak terlindung melakukan respirasi dan fotosintesis lebih cepat. Daun ini memiliki sel palisade yang membentuk lapisan lebih dari satu lapis, kutikulanya menebal, sehingga daun menebal tetapi kecil atau sempit. Daun yang berada pada naungan atau yang daun di tempat yang terlindung berisi air lebih banyak, tetapi makan kurang atau sedikit. Sel mesopil meningkat jumlahnya, sehingga permukaan daun melebar ( Prowoto,1994 ).
Panjang pennyinaran mempunyai pengaruh yang khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi pertumbuhan tanaman. Respons tumbuhan terhadap panjangnya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respons fotoperiodik pada tumbuhan meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan, perkembangan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorsi cahaya, yaitu fitokrom ( Mariam, 1994 )







V. HASIL PENGAMATAN

perlakuan Ukuran Hari ke-
1 2 3 4 5
gelap Rata2 panjang total (cm) 0,61 2,17 2,96 3,65 15,7
Rata2 berat kotiledon (gr) 1,51 1,3 1,1 0,9 0,7
Rata2 berat total (gr) 1,7 2,0 0,9 0,9 3,1
terang Rata2 panjang total (cm) 0,36 2,2 3,4 4,4 9,7
Rata2 berat kotiledon (gr) 1,6 1,3 1,3 1,2 0,9
Rata2 berat total (gr) 2,1 2,4 2,6 2,7 3,3

VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan data pada table di atas, dapat dilihat perbedaan antara lamanya hari kecambah dengan panjang kecambah serta berat kotiledon dan berat total. Untuk lebih jelasnya akan di uraikan melalui grafik sbb:






Grafik:1.1 Hubungan umur kecambah pada kondisi gelap dan terang dengan panjang kotiledon.

Dari garfik 1.1 di atas, dapat dilihat pengaruh antara umur kecambah dengan panjang kotiledon baik pada perlakuan gelap maupun terang. Untuk perlakukan yang terang , menunjukkan bahwa semakin lamanya umur kecambah maka pertambahan panjang kecambah semakin panjang. Begitupun sbaliknya terjadi pada perlakuan gelap, menunjukkan semakin lamanya umur kecambah, maka semakin pendek kecambahnya.
Kondisi ini terjadi sesuai dengan teori, karena pertumbuhan tanaman dapat tumbuh dengan baik jika adanya cahaya matahari. Cahaya matahari inilah yang akan membantu tumbuhan dalam melakukan prosese fotosintesis. Sehingga dengan adanya matahari tersebut maka pertumbuhan tanaman tidak terhambat sehingga semakin lama prosese perkecambahan tanaman tersebut semakin tinggi. Sementara itu, yang terjadi pada perkecambahan gelap. Dimana cahaya matahari tidak ada sehingga tanaman tidak bisa melakukan fotosintesis, yang akhirnya tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dengan baik, akibatnya tanaman tersebut lembut dan berwarna pucat dan pertambahan panjang kecambah juga rendah.







Grafik:1.2 Hubungan umur kecambah pada kondisi gelap dan terang dengan berat kotiledon dan berat totalnya.

Pada table 1.2 di atas juga dapat dilihat bahwa hubungan antara umur kecambah dengan berat kotiledon maupun berat total baik pada perlakuan gelap maupun terang mempumnyai perbedaan. Dimana, untuk perkecambahan gelap semakin lama umur kecambah, maka semakin berat kotiledonnya, kondisi sebaliknya pada perlakuan terang semakin lama umur kecambah maka semakin turun berat kotiledoonya.
Hal ini di pengaruhi karena semakin tumbuh kecambah maka semakin banyak menyerap cadangan makanan pada kotiledon sehingga cadangan makanan berkurang dan berat kotiledon manjedi berkurang pula. Sedangkan bertambah beratnya pada kecambah karena kecambah semakin hari semakin tumbuh dan adananya pertambahan organ tanaman sehingga wajar kalau beratnya semakin lama proses perkecambahan semakin berat.
Untuk berat total pada kecambah, maka semakin lama proses perkecambahan semakin berat jumlah berat total dari kecambah tersebut. Hal ini terjadikarena dengan adanya pertambahan organ tanaman maka berat kecambah akan bertambah, walaupun kotiledonnya berkurang. Akan tetapi berkurangnya berat kotiledon tidak sebanding dengan meningkatnya pertaumbuhan organ tanaman yang menyebabkan kecambah tersebut menjadi berat.

Berdasarkan data di atas Jika dibandingkan antara perkecambahan gelap dan terang, maka perkecambahn pada terang mempunyai berat total kotiledon lebih rendah , dibandingkan dengan perkecambahan gelap. Kondisi ini terjadi karena di pengaruhi oleh beberapa faktor, antaralain tidak adanya cahaya matahari yang datang, sehingga tanaman menjadi tumbuh kerdil dan berat total tanaman tetap berat. Berbeda dengan pada perkecambahan terang. Dimana, aktivitas tanaman terus berjalan aktif sehingga adanya pengurangan berat pada kotiledon, sehingga berat total menjadi lebih ringan.


VII. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan,sbb:
Rerata pertambahan panjang kecambah pada perkecambahan gelap lebih pendek di bandingkan dengan perkecambahan kondisi terang.
Rerata berat kotiledon lebih berat pada kondisi terang dari pada kondisi gelap.
Pada perkecambahan pada tempat terang dan gelap secara morfologi memiliki perbedaan, baik warna daun, tinggi batang karena di penagaruhi oleh sinar matahari.
Rerata pertambahan mapun pengurangan baik panjang kecambah, berat kotiledon mapun berat total di pengaruhi oleh cahaya matahari dan umur tanaman.





SARAN
Untuk menghasilkan data yang optimal yang sesuai dengan perlakuan, dalam pengukuran kotiledon sebaiknya lebih teliti dan tepat. praktikum sebaiknya dilaksanakan secara kelompok pada tahapan perkecambahan gelap maupun terang. Hal ini ditujukan supaya praktikan lebih mudah membahasnya.





VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2005. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Fakultas
Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Dwidjuseptutro, D. 1985. Penghantar Fisiologi Tumbuhan. Pt. Gremedia. Jakarta.
Grander, Pearce dan R.L. Mithell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Salisbury, frank B dan Ross, Clean W. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 2. ITB. Bandung.
Simpson.1890. Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta

1 comments: