Senin, 06 Desember 2010

Genetika dasar ( Mengenali Tipe Keragaman Variasi


I.       PENDAHULUAN

1.  Dasar Teori
Setiap hari kita menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada disekitar kita, miisalnya semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang berwarna merah dan hitam, ada yang besar, ada yang kecil. Ukuran, perilaku, da kebiasaan semut hidup tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama. (Sudjadi, 2005)
Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam organisme hidup dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah “variasi”. Genetika adalah ilmu yang mempelajari apakah keragaman sifat suatu organisme itu diwariskan atau tidak, atau mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi. Menurut tolak ukurnya, variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, dsb. tinggi seseorang bervariasi dengan selisih melimeter. Karena itu sifat kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti, golongan darah, warna kulut,dsb. Kualitatif disebut juga “diskontium”. Dalam genetika, kareakter yang berbeda secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni) dan karakter yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen (=monogeni). (Penuntun, 2007)
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)
Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. (Syamsuri, 2002)

2.      Tujuan Pratikum
Untuk melatih dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.
II.        BAHAN DAN METODE PRATIKUM
Bahan yang digunakan dalam pratikum:
a.    Biji serealia (padi, jagung, sorgum)
b.    Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau)
c.    Bunga tanaman holtikultura (bunga cabe, bunga kangkung, bunga terong)
d.   Bunga tanaman pangan (bunga jagung, bunga padi, bunga sagu)
e.    Bunga tanaman perkebunan (bunga kelapa, bunga kakau, bunga jarak pagar)

Alat yang digunakan:
a.    Mistar ukur atau penggaris
b.    Loup

Cara kerja:
1.  Mengamati biji-bijian yang tersedia dan bunga yang kami bawa sendiri.
2.  Mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/kerakter.
3.  Mencatat dalam bentuk tabel keragaman.















III.     HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Keragaman biji kedelai
No
Varietas
Tipe Keragaman
Keterangan
1
Kerinci
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cream
Pipih lonjong
Halus
Cokelat
2
Tambora
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cream
Bulat telur
Kusam
Cokelat

3
Wilis
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cream
Bulat lonjong
Kusam
Cokelat
4
Sindoro
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cokelat
Lonjong
Kasar
Cokelat
5
Jaya Wijaya
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Kuning
Pipih lonjong
Halus
Cokelat
6
Burangrang
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cream
Bulat telur
Halus
Cokelat

7
Kawi
Warna
Bentuk
Permukaan
Cream
Pipih lonjong
Halus
8
Malabar Pagar Alam
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cokelat kehijauan
Bulat lonjong
Kusam
Cokelat

9
Leuser
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cream
Bulat lonjong
Halus
Cokelat
10
Cikuray
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Hitam
Bulat lonjong
Halus
Putih
11
Tidar
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Kuning kehijauan
Kecil pipih
Kusam
Cokelat
12
Unib 4 Pagar Alam
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cokelat
Bulat telur
Kusam
Cokelat
13
Meratus
Warna
Bentuk
Permukaan
Hilum
Cokelat
Bulat
Halus
Cokelat

Tabel 2. Keragaman Buncis
No
Varietas
Tipe Keragaman
Keterangan
1
Ke-1
Warna
Cokelat


Bentuk
Pipih lonjong


Warna Hilum
Cream


Ukuran Hilum
Kecil
2
Ke-2
Warna
Cream


Bentuk
Bulat telur


Warna Hilum
Cokelat


Ukuran Hilum
Besar

Tabel 3. Keragaman biji padi
Tipe Keragaman
Keterangan
Warna
P1 = kuning; P2 = Cream; P3 = Cokelat
Bentuk
P1 = Pipih lonjong; P2 = lonjong berisi; P3 = Pipih
Permukaan
P1 = Cerah; P2 = Buram; P3 = Agak kusam
Ujung Biji Padi
P1 = Lancip; P2 = Runcing; P3 = Tumpul

Tabel 4. Keragaman Biji Jagung
No
Varietas
Tipe Keragaman
Keterangan
1
Ke-1
Warna
Kuning


Bentuk
Pipih


Permukaan
Halus
2
Ke-2
Warna
Orange


Bentuk
Bulat padat


Permukaan
Halus
3
Ke-3
Warna
Orange


Bentuk
Bulat kisut


Permukaan
Kasar




Tabel 5. Keragaman Biji Sorgum
Tipe Keragaman
Keterangan
Warna
S1 = Cokelat kehitaman; S2 = Abu-abu; S3 = Cokelat; S4 = Cream; S5 = Cokelat ; S6 = Putih kecokelatan
Ukuran Biji
S1 =   Besar; S2 = Kecil; S3 = Besar; S4 = Besar; S5 = Besar; S6 = Besar
Bentuk
S1 =   bulat; S2 = bulat pipih; S3 = bulat pippih; S4 = bulat;
S5 = Bulat kecil ; S6 = Bulat

Tabel 6. Bunga tanaman perkebunan
No
Jenis tanaman
Tipe Keragaman
Keterangan
1
Bunga Bougenvil
Warna
Kuning, Ungu
Jumlah kelopak
3, 11


Jumlah tangkai bunga
2, 5


Bentuk kelopak
Kecil, besar


Ukuran putik
Besar, Kecil
2
Bunga Nusa
Indah
Warna
Merah, hijau muda
Permukaan tangkai
Berbulu banyak, Berbulu sedikit


Ukuran kelopak
Sama besar dan bervariasi
3
Bunga Euphorbia
Warna
Merah, Putih
Jumlah Tangkai
Bercabang Dua, Tidak Bercabang


Ukuran Kelopak
Besar, Kecil


Ukuran Putik
Bear, Kecil
4
Bunga Belimbing
Warna
Ungu, Merah Hati
Ukuran Kelopak
Besar, Kecil


Bentuk Kelopak
Melebar, Menguncup


Bentuk Tangkai
Bercabang, Tidak Bercabang













IV.     PEMBAHASAN

Pada percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan ciri yang beda dari satu jenis tanaman atau spesies. Seperti pada biji kedelai, pada kedelai yang berasal dari lingkungan yang sama yaitu dari lahan gambut, hasilnya berbeda-beda. Yaitu berbeda pada warna bijinya, bentuk bijinya, ukuran, dan panjang biji. Disini terlihat jelas bahwa factor lingkungan berpengaruh pada biji kedelai. Karena walaupun lahannya sama-sama lahan gambut tetapi, lingkungan disuatu tempat itu berbeda-beda. Bukan hanya pada biji kedelai saja, tetapi dari semua bahan pratikum yang kami, semuanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Mulai dari warna, ukuran, bentuk, permukaan, dan lain sebagainya.
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.
Dalam pratikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari pada biji atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, panjang biji dari bahan pratikum yang kami amati. Selain variasi yang bersifat kuantitatif, juga terdapat variasi yang bersifat kualitatif, yaitu warna biji atau warna bunga, bentuk permukaan biji dari preparat yang diamati.
Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas. Seperti yang kami amati pada preparat biji kedelai. Pada biji kedelai terdapat banyak varietas, yaitu kerinci, tambora, wilis, sindora, jaya wijaya, burangrang, kawi, slamet, leuser, cikurai, dan tidar. Pada kedelai ini merupakan kedelai yang memiliki variasi genetic, yang berperan disini adalah gen.
Pada preparat biji buncis, biji padi, biji jagung, biji sorgum, bunga tanaman pangan, bunga tanaman perkebunan, dan bunga tanaman holtikultura juga terdapat keragaman/ variasi yang besifat kuantitatif dan variasai yang bersifat kualitatif.
Bila dibandingkan dalam satu jenis tanaman atau satu spesies, juga terdapat keragaman, misal bentuk buah, warna, ukuran. Misal, antara satu spesies padi. Dari masing-masing preparat, kami mencari ciri dari satu spesies, dan ternyata terdapat keragaman dalam satu spesies tanaman yang kami ujikan.

V.        KESIMPULAN

à   Keanekaragaman dari bentuk, warna, ukuran memunculkan variasi.
à   Sifat individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama.
à   Pada pratikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari pada biji atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, panjang biji dari bahan pratikum yang kami amati.
à   Terdapat variasi yang bersifat kualitatif, yaitu warna biji atau warna bunga, bentuk permukaan biji dari preparat yang diamati.
à   Dalam satu spesies atau satu jenis tanaman terdapat perbedaan dan ciri tersendiri.
à   Gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang berbeda.



























Pertanyaan:
1.      Apa pentingnya keragaman?
Jawab:
Karena dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan darah.
2.      Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetic. Berikan contoh
Jawab:
Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau  keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.
Contohnya pada manusia. Seorang anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya bulu matanya, bentuk hidunganya, tingginya, dan lain-lain walaupun mereka mempunyai gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya.
Contoh lain, tanaman mangga. Tanaman mangga mempunyai banyak varietas, bentuk buah yang berbeda, rasa. Tanaman mangga gadung ada yang rasanya manis dan asam, padahal satu spesies. Akan tetapi, variasi ini tidak dapat digunakan sebagai pembeda untuk memisahkan mereka dalam spesies yang berbeda.
3.  Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa keragaman adalah karena genetic atau lingkungan?
Jawab:
Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah, dll.
Sebagai contoh apel batu yang biasa hidup di dataran tinggi, dicangkok kemudian ditanam di Malang, yaitu kota yang lebih rendah daripada Batu. Tanaman cangkokan secara genotif sama dengan induknya. Namun karena lingkungan kota Batu berbeda dengan Malang, akan muncul tanaman Apel yang ukuran buahnya kecil dan rasanya lebih asam. Jadi, terdapat perbedaan fenotif antara apel yang ditanam di Batu dan di Malang, meskipun gennya sama.































VI.     DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryati, Dotti. 2008. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.




3 comments: